You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Menu Kategori

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI DESA WEK III KECAMATAN BATANGTORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN

7 Tahap Psikologis Seseorang Sebelum Memutuskan Membeli Produk (Seri Digital Marketing Bagian 2)

Administrator 29 Oktober 2023 Dibaca 0 Kali
7 Tahap Psikologis Seseorang Sebelum Memutuskan Membeli Produk (Seri Digital Marketing Bagian 2)
  1. Exposure

Tahap pertama dari pembeli ada exposure. Tahap ini merupakan informasi awal yang biasanya didapat oleh pembeli tentang suatu produk, entah itu lokasi penjualan atau produk itu sendiri.Kamu bisa menggunakan media sosial, yang saat ini cukup beragam. Media sosial juga alat paling ampuh untuk mengenalkan produk ke konsumen

  1. Interest

Setelah konsumen terpapar (exposure), biasanya muncul rasa ingin tahu dari konsumen. Agar membuat konsumen tertarik, maka penjual harus pintar dalam membuat strategi, seperti harga bersaing, kemasan dan lain-lain. Dalam industri e[1]commerce, ketertarikan pembeli dimulai dari harga murah. Setelah itu mereka melihat kemasan dan produk itu sendiri.

  1. Imagination

Saat pembeli mulai tertarik, hal yang dilakukan adalah berimajinasi. Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk membantu imajinasi calon konsumen. Selain itu, bagi bisnis online, imajinasi ini adalah hal penting, sebab biasanya para calon konsumen tidak bisa memegang produk tersbeut. Ada pun beberapa hal yang bisa membantu imajinasi calon konsumen mulai dari foto, deskripsi, video hingga review.

  1. Komparasi

Tahap komparasi adalah sesuatu yang bakal dilakukan konsumen sebelum benar-benar membeli produknya. Komparasi dilakukan dengan penjual lain, mulai dari harga, kualitas, hingga review dari pembeli. Oleh karena itu, penting bagi penjual untuk benar[1]benar bisa meyakinkan.

  1. Meyakinkan

Setelah membandingkan, pembeli biasanya akan sedikit bimbang. Hal ini bisa dilihat pilihan barang yang belum dilakukan pembayaran. Tugas dari penjual, adalah benar-benar meyakinkan konsumen bahwa produk yang dijual laik untuk dibeli. Misalnya, memberikan kualitas terbaik kepada konsumen, mulai dari respons cepat hingga keramahan.

  1. Keputusan

Tahap ini adalah sebuah keputusan, di mana pembeli biasanya sudah memiliki pertimbangan sendiri. Kendati demikian, agar pembeli benar-benar yakin bahwa keputusannya membeli produk kita bisa dilakukan dengan sejumlah cara. Penjual bisa menginformasikan, produk memiliki stok terbatas hingga harga diskon yang ditawarkan habis dalam jangka waktu tak lama. Cara-cara tersebut dianggap ampuh membuat pembeli membulatkan keputusan untuk membeli suatu produk.

  1. Satisfication

Tahap ini biasanya terkait dengan fisik produk yang diterima serta imajinasi pembeli selama ini. Oleh karena itu, penting bagi penjual benar-benar memberikan produk berkualitas dan sesuai deskripsi video, foto yang terpampang, sehingga pembeli dapat kepuasan. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan menyelipkan pesan kecil ke paket di mana berisi ucapan terima kasih sudah berbelanja di toko, Jangan lupa, meminta review dan bintang maksimal agar calon pembeli lain dapat percaya dengan kualitas produk yang dijual.

 

Tiga Jenis Faktor Yang Mendorong Seseorang Ingin Membeli

Faktor pribadi - Minat dan pendapat seseorang. Ini dipengaruhi oleh faktor demografi seperti usia, jenis kelamin, budaya, profesi, latar belakang dan sebagainya.

Faktor psikologis - Respons semua orang terhadap kampanye pemasaran tertentu akan didasarkan pada persepsi dan sikap mereka. Kemampuan seseorang untuk memahami informasi, persepsi tentang kebutuhan mereka, sikap mereka, semuanya memiliki peran yang penting.

Faktor sosial - Kelompok dengan umur sebaya, dari keluarga dan teman hingga pengaruh media sosial. Faktor ini juga mencakup kelas sosial, pendapatan, dan tingkat pendidikan. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen Ada empat jenis utama perilaku konsumen:

  1. Perilaku membeli yang kompleks

Jenis perilaku ini sering ditemui ketika konsumen membeli produk yang mahal dan jarang dibeli Mereka sangat terlibat dalam proses pembelian dan konsumen akan melakukan penelitian sebelum melakukan transaksi dengan nilai yang tinggi. Contohnya adalah saat seseorang membeli rumah atau mobil; ini adalah contoh perilaku pembelian yang kompleks.

  1. Perilaku membeli yang mengurangi disonansi

Konsumen sangat terlibat dalam proses pembelian tetapi kesulitan menentukan perbedaan antar merek. 'Disonansi' dapat terjadi ketika konsumen khawatir bahwa mereka akan menyesali pilihan mereka. Bayangkan Anda membeli barang elektronik seperti smartphone. Anda akan memilih salah satu produk berdasarkan harga dan fitur yang ditawarkan, tetapi setelah pembelian, Anda akan meminta konfirmasi bahwa Anda telah membuat pilihan yang tepat.

  1. Kebiasaan membeli

Pembelian seperti ini memiliki ciri bahwa konsumen memiliki sedikit keterlibatan dalam memilih kategori produk atau merek. Bayangkan jika Anda sedang berbelanja bahan makanan Anda pergi ke toko dan membeli jenis roti yang Anda sukai. Anda menunjukkan pola kebiasaan pembelian, bukan sekedar loyalitas merek yang kuat.

  1. Perilaku untuk mencari keragaman

Dalam situasi ini, konsumen membeli produk yang berbeda bukan karena mereka tidak puas dengan produk sebelumnya, tetapi karena mereka mencari variasi produk yang lain. Ini sama seperti saat Anda mencoba aroma sabun mandi yang baru.

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp751,233,828 Rp1,492,012,361
50.35%
Belanja
Rp759,584,539 Rp1,527,970,090
49.71%
Pembiayaan
Rp35,957,729 Rp35,957,729
100%

APBDes 2024 Pendapatan

Dana Desa
Rp522,129,500 Rp919,382,000
56.79%
Alokasi Dana Desa
Rp222,268,249 Rp366,000,200
60.73%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp6,000,000 Rp202,400,000
2.96%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp836,079 Rp4,230,161
19.76%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp269,305,539 Rp660,792,590
40.75%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp144,959,000 Rp232,709,000
62.29%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp127,620,000 Rp259,080,000
49.26%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp145,700,000 Rp231,388,500
62.97%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp72,000,000 Rp144,000,000
50%